(Review Film) : Interstellar,saat science bergabung dengan cerita film. Amazing!

ARblog – Assalamualaikum brosist,Selamat sore..

Sabtu sore ini kebetulan saya tertarik untuk menonton film,karena sudah lama juga saya tidak menonton film karena konsentrasi untuk nge-blog dan belajar untuk UN dan SBMPTN. Yah hitung-hitung refreshing saja lah. Film yang saya tonton kali ini adalah garapan Christopher Nolan yang berjudul “Interstellar”. Sebetulnya film ini sudah lama launching di Indonesia,tepatnya pada pertengahan November lalu. Tapi ya karena namanya anak SMA,nunggu yang gratis2 ajalah,paling sebulan dua bulan udah ada di situs film online (yang inih jangan ditiru) :mrgreen:.

Interstellar

Interstellar

Yak,back to topic. Sebenarnya banyak genre film yang diupdate di situs tersebut,tapi saya tertarik dengan wallpaper film ini,yaitu ada satu orang berpakaian seperti astronot yang berjalan dipermukaan antah berantah jauh dari Bumi. Sepertinya menarik.. lalu saya tontonlah film ini. Menurut trailernya sih,film ini mengangkat cerita tentang seorang Pilot yang bernama Cooper beralih profesi menjadi Petani dikarenakan ada insiden yang membuatnya trauma untuk mengendalikan pesawat lagi. Murphy,anaknya,tiba-tiba menemukan suatu keanehan yang berada di kamar tidurnya,yang ia pikir itu adalah hantu. Ternyata,itu sebuah “kode” yang dibuat oleh “seseorang” diluar sana dan ternyata itu adalah kode angka biner yang menunjukkan koordinat ke suatu tempat. Singkat cerita,koordinat itu membawa Cooper ke markas tersembunyi NASA yang membuat misi rahasia untuk mencari planet lain disudut galaksi. Di markas tersebut,sudah berkumpul ilmuwan-ilmuwan terhebat di muka bumi untuk menggenapi rumus Gravitasi (gabungan mekanika quantum dengan teori relativitas,disebut quantum gravity).

Nah,sampe sini,Cooper akhirnya berangkat keluar angkasa menggunakan roket yang akan menempel ke pesawat induk luar angkasa yang bernama Endurance. Mulai di scene ini nih,saya mulai bingung ampe merinding sama film ini.. timbul banyak pertanyaan dibenak saya tentang Bagaimana bisa awak pesawat tersebut menapak sempurna di pesawat Endurance,padahal sebelumnya awak pesawat tersebut melayang-layang? dan sempat ada adegan dimana Cooper bilang sama anaknya kalo nanti disaat dia pulang,mungkin umurnya akan sama atau bahkan lebih tua daripada Cooper. Dan yang lainnya seperti Blackhole,wormhole,gryosleep dan lain lain. Mumet tenan,pusing saya. Memang saya agak kurang dibidang science,bahkan sampe sekarang :mrgreen:. Berbekal hasrat ingin tau,akhirnya saya searching di google,dan nemu jawabannya… (jujur butuh waktu lama buat mahamin pengertiannya-_-)

Untuk pertanyaan pertama itu,saya sudah dapat jawabannya. Menurut para ilmuwan fisika,jika kita berada diluar angkasa,gaya gravitasi bumi akan lebih kecil karena jarak mereka yang keluar angkasa tersebut jauh dari permukaan bumi. Nah,kenapa ya pas Cooper dkk dikapal induk Endurance tersebut,dia bisa napak sempurna dan bahkan bisa duduk-duduk chantik ? Saya pun mulai sadar,pesawat Endurance tersebut kok berputar ya? gak seperti pesawat-pesawat lain yang bergerak normal kedepan? jawabannya adalah,jika ingin menapak sempurna,maka harus membuat gravitasi yang gayanya hampir sama dengan di bumi. Jawabannya ya dengan membuat pesawat tersebut berputar secara konstan,sehingga menimbulkan gaya sentripetal. Pesawat dipercepat ke arah pusat gerak melingkar, maka awak pesawatnya (Cooper, dkk) merasakan percepatan yang arahnya sebaliknya. Percepatan ini namanya percepatan sentrifugal. Dan akhirnya,Cooper dkk pun bisa menapak sempurna diluar angkasa. Tapi pusing dong kalo diputer-puter terus?? Ya enggak brosist,kan mereka ga menyadari kalo sebenarnya mereka berputar. Bumi kita aja setiap hari berputar dengan kecepatan 463,5 m/s brosist,yang setara dengan 1.663 km/jam. Tapi kita masih bisa asik beraktifitas kan tanpa merasa pusing? kira-kira begitu brosist..

Ini "Endurance".pesawat induk yang bergerak berputar

Ini “Endurance”.pesawat induk yang bergerak berputar

Nah,bisa diliat kan brosist?

Nah,bisa diliat kan brosist?

Setelah kita bahas tentang gravitasi buatan tersebut,kita lewatkan ya. Sekarang kita bahas tentang bagaimana bisa sih Murphy,anaknya Cooper bisa lebih tua daripada ayahnya sendiri? padahal kan Cooper cuma beberapa bulan diluar angkasa? Nah,berdasarkan ilmu soktau yang saya pelajari di mbah google,ternyata waktu itu sifatnya relatif brosist. Jadi,konsep ini namanya adalah dilatasi waktu yang didasarkan oleh teori relativitas khusus yang dibuat oleh mbah Einstein. Yang menjelaslan,bahwa waktu bersifat relatif berdasarkan pengamatan. Satu-satunya kecepatan yang konstan dalam pengamatan adalah kecepatan cahaya brosist.. Nah untuk hal ini,mbah Einstein mengambil ilustrasi singkat tentang anak kembar yang satu berada di bumi,dan yang satu melakukan perjalanan ke luar angkasa. Anak kembar yang berangkat keluar angkasa ini menggunakan pesawat ruang angkasa yang kecepatannya mendekati kecepatan cahaya. Setelah beberapa jam diluar angkasa,anak ini kembali dan menemukan saudaranya sudah lebih tua daripada dirinya. Lahh? kok bisa kayak gitu? boong kali ah..

Nih ilustrasinya..

Nih ilustrasinya..

Kalau didalam film ini sendiri,diceritakan bahwa Cooper sama Dr.Brand datang ke planet Miller untuk mengambil data kepunyaan astronot yang sebelumnya pernah kesana. Planet Miller ini dekat dengan gargantua,blackhole yang gravitasinya besar banget. Yang berarti 1 jam disana sama dengan 7 tahun di bumi. Maka dari itu,Cooper memerintahkan untuk mempersingkat waktu disana. Sayangnya,karena terkena gelombang Tsunami yang besar banget,pesawat cooper ini harus dikeringkan mesinnya selama 1 jam lebih.. Betapa terkejutnya Cooper dan Dr.Brand ketika mereka sampai ke kapal induk. Awak kapal lainnya yang bernama Romilly sudah tampak tua. Ia menunggu Cooper dan Dr.Brand selama 23 tahun dan menerima pesan dari bumi yang memberitahukan kalo anaknya Cooper yang bernama Murphy tadi sudah seumuran dengannya. Walahh,makin mumeett iki..

Nah,ini Gargantua blackhole. Kayak saturnus yak?

Nah,ini Gargantua blackhole. Seram!

Setelah bertapa,ternyata saya mendapat wangsit baru. Hal ini juga berpengaruh terhadap metabolisme manusia. Manusia menjadi tua karena regenerasi sel tidak bertahan selamanya. Lama kelamaan sel-sel diploid normal kehilangan kemampuan untuk membelah diri, biasanya setelah sekitar 50 pembelahan sel secara in vitro. Hal ini diikuti dengan beberapa gangguan regenerasi sel, seperti lisisnya dinding sel, gangguan metabolisme di mitokondria, gangguan transkripsi gen, gangguan ambilan oksigen, dan lain sebagainya. Nah,jika waktu di luar angkasa lebih lama dengan di Bumi,maka berpengaruh juga dengan metabolisme sel. Katakanlah respirasi sel si Cooper baru berjalan 1 kali,nah pada si Murphy ini bisa berpuluh kali lipat sehingga penuaan pada Murphy pun lebih cepat..

Nah,pada akhir cerita,ternyata “seseorang” yang tadi saya tulis diatas itu adalah Cooper yang sedang terjebak di dimensi 5 entah dimana. Ternyata dimensi tersebut bersebrangan dengan kamar Murphy,anaknya. Ia melihat segala sisi kehidupan anaknya mulai dari kecil hingga besar disana. Dan,iapun mulai menyadari kalau yang sebenarnya dikatakan “Hantu” oleh Murphy itu adalah dirinya.. Cooper dan Murphypun menyelamatkan Dunia dan memindahkan populasi manusia ke stasiun luar angkasa didekat Saturnus..

Last,terlepas dari faktor “ketidakmungkinan” dari film ini,saya sangat takjub dengan jalan ceritanya dan bagaimana mereka,para pembuat film ini,dapat membuat film ini terlihat begitu real. Film inipun membuka mata saya tentang kekayaan pengetahuan manusia akan alam yang diberikan oleh Tuhan YME. Dan ternyata juga,di film ini dibahas tentang Relativitas yang sebenarnya saya sedang pelajari dikelas 12 SMA ini,wkwkwkw dasar saya tidak pernah perhatikan guru :D. Cukup sekian tentang review film Interstellar yang mengagumkan ini,semoga berguna bagi penulis dan brosist sekalian.. Kurang lebihnya mohon maaf,dan terimakasih untuk situs ini yang telah mencerahkan kepala saya tentang sains modern. Semoga saya bisa rutin mereview film-film seperti ini ya,doakan saja brosist 😀

Thanks for read and share,please comment below,and see you on the next article

Wassalamualaikum.

5 thoughts on “(Review Film) : Interstellar,saat science bergabung dengan cerita film. Amazing!

  1. keren emang ini film, akhir2nya bener gak nyangka, kecepatan cahaya waktu yang belok…. mumet kalo lihat film ini, karena menuntut kita berpikir diluar nalar…. intinya habis liat film ini lupakan saja, ntr jadi mumet dan stres klo dipikir wkwkwkkw

    Like

    • nah betul. akhirannya yang bikin mumet banget. ternyyata si Cooper itu sendiri yang masuk ke dalam dunia 5 dimensi yang bahkan belum ditemukan manusia. Ini film recomended banget hehe

      Like

  2. itu hukum relatifitas ki… suatu benda yang mampu mendekati kecepatan cahaya akan mengalami dilatasi waktu.. jd bukan krna dia ke luar angkasanya ki.. tp karena kecepatan si roket nya mendekati kecepatan cahaya

    Like

    • iya termasuk di artikel gua tadi udah gua jelasin mat. keluar angkasa kan butuh pesawat dgn kecepatan yang tinggi,ga menutup kemungkinan buat sama dengan kecepatan cahaya. Jadi metabolisme tubuh kita juga melambat kalau kita naik pesawat yang super cepat kayak gitu. Massa,waktu itu hukumnya relatif,cuma kecepatan cahaya aja yang konstan.. Nah,jadi bisa aja orang yang di bumi bisa jauh lebih tua daripada orang yang diluar angkasa naik pesawat super cepat.. Apalagi kan di film itu gravitasi black hole gargantua besar bnget,hampir sama dengan kecepatan cahaya..

      Like

      • Bener bro, Film bagus emang susah dimengerti, Tapi gue alhamdulillah nyangkut dari awal film sampe akhir film, hehe

        Like

Leave a reply to Ahmad Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.